Para Penyebar Agama Islam Di Tanah Jawa
Berkata almarhum Kyai Haji Achmad Siddiq bahwa keberhasilan Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di tanah jawa adalah berkait strategi dan metode da'wah yang tepat dalam melaksanakan tugas. Sesuai dengan Al-Qur'an
"Hendaklah engkau ajak orang ke jalan Tuhanmu dengan petunjuk-petunjuk yang baik (ramah-tamah) serta ajaklah mereka berdialog (bertukar pikiran) dengan sebaik-baiknya."
Q.S : An Nahl 125
#PENGENALAN WALI SONGO
Umumnya kita mengenal Walisongo hanyalah sembilan orang yaitu: Syeh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajad, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Sebenarnya Walisongo adalah nama suatu dewan da'wah / dewan mubaligh. Apabila salah seorang dari dewan tersebut pergi atau meninggal dunia maka akan segera diganti oleh wali lainnya.
Seperti tersebut dalam Kitab Kanzul Ulum Ibnul Bathuthah yang penulisannya dilanjutkan oleh Syeh Maulana Al-Maghrobi, Walisongo melakukan sidang tiga kali yaitu:
Tahun 1404 M adalah sembilan wali.
Tahun 1463 M masuk tiga wali mengganti yang wafat
Tahun 1463 M masuk empat wali mengganti yang wafat dan pergi
Menurut KH. Dahlan Abd. Qohar, pada tahun 1466 M, Walisongo melakukan sidang lagi membahas berbagai hal. Diantaranya adalah perkara Syeh Siti Jenar, meninggalnya dua orang wali yaitu Maulana Muhammad Al-Maghrobi dan Maulana Ahmad Jumadil Qubro serta masuknya dua orang wali menjadi anggota Walisongo.
Berkata almarhum Kyai Haji Achmad Siddiq bahwa keberhasilan Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di tanah jawa adalah berkait strategi dan metode da'wah yang tepat dalam melaksanakan tugas. Sesuai dengan Al-Qur'an
"Hendaklah engkau ajak orang ke jalan Tuhanmu dengan petunjuk-petunjuk yang baik (ramah-tamah) serta ajaklah mereka berdialog (bertukar pikiran) dengan sebaik-baiknya."
Q.S : An Nahl 125
#PENGENALAN WALI SONGO
Umumnya kita mengenal Walisongo hanyalah sembilan orang yaitu: Syeh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajad, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Sebenarnya Walisongo adalah nama suatu dewan da'wah / dewan mubaligh. Apabila salah seorang dari dewan tersebut pergi atau meninggal dunia maka akan segera diganti oleh wali lainnya.
Seperti tersebut dalam Kitab Kanzul Ulum Ibnul Bathuthah yang penulisannya dilanjutkan oleh Syeh Maulana Al-Maghrobi, Walisongo melakukan sidang tiga kali yaitu:
Tahun 1404 M adalah sembilan wali.
Tahun 1463 M masuk tiga wali mengganti yang wafat
Tahun 1463 M masuk empat wali mengganti yang wafat dan pergi
Menurut KH. Dahlan Abd. Qohar, pada tahun 1466 M, Walisongo melakukan sidang lagi membahas berbagai hal. Diantaranya adalah perkara Syeh Siti Jenar, meninggalnya dua orang wali yaitu Maulana Muhammad Al-Maghrobi dan Maulana Ahmad Jumadil Qubro serta masuknya dua orang wali menjadi anggota Walisongo.
Komentar
Posting Komentar